Senin, 31 Desember 2012
Perangkat Lunak
IDM atau Internet Download Manager adalah aplikasi/perangkat lunak yang digunakan untuk mendownload agar lebih cepat dan bisa mendownload video di youtube. berikut link untuk downloadnya. klik disini www.internetdownloadmanager.com dan untuk serial number nya silahkan buka posting saya yang sebelumnya. lihat di arsip blog saya.
Story
Tahun baru 2013 segera tiba, tahun 2012 akan berlalu, dengan do'a dan harapan semoga tahun 2013 aku, kita semua akan menjadi lebih baik, menutup lembaran lama, membuka lembaran baru. Suka duka ku ditahun 2012, kesusahan, kesedihan, kesendirian telah aku alami selama tahun 2012 cukup membuat aku terpuruk dan larut dalam tetesan air mata.
Semua masalah di tahun 2012 semoga tidak akan terjadi lagi di tahun 2013, semua yang indah ditahun 2012 biarlah menjadi cerita dan kenangan saja. Jika banyak kesalahan ditahun 2012 supaya diperbaiki ditahun 2013, berusaha lebih keras lagi untuk mencapai kesuksesan, ambisi harus ditingkatkan lagi untuk mencapai sebuah keberhasilan, do'a dan ibadah diperbanyak lagi untuk semuanya yg dinginkan. jikala aku harus sendiri lagi ditahun 2013 aku Rela dan ihklas, aku akan tetap mensyukuri apa yang aku terima. tapi semangat hidupku tak boleh menurun.. goodbye 2012 - welcome 2013 .. happy new year...
Minggu, 30 Desember 2012
Mobile Apps
Sekarang Tehknologi semakin canggih, ada banyak cara untuk kita berkomunikasi dengan teman-teman atau saudara, baik yang dekat maupun yang jauh di Luar Negeri dengan biaya yang cukup murah alias tidak membuat dompet kosong karena beli pulsa, sekarang telah ada aplikasi yang canggih untuk kita, aplikasi ini mirip dengan BBM (Black Berry Messenger), namanya Whatsapp bedanya aplikasi ini bisa kita gunakan di Handphone android, symbian, java dll yang mendukung akses internet dan menggunakan nomor handphone sebagai PIN nya. aplikasi ini menghubungkan anda dengan teman-taman anda menggunakan jaringan internet 3G, GPRS, dan EDGE, untuk dapat terhubung dengan teman-teman anda dengan aplikasi ini, anda harus mengundang teman anda terlebih dahulu dengan cara membuka aplikasinya, lalu pilih daftar contack/kontak telpon, kemudian pilih salah satu kontak atau menandai beberapa kontak lalu pilih invite. tidak perlu dengan biaya mahal bertukar pesan dengan aplikasi ini, karena menghunbungkan anda dengan teman anda menggunakan jaringan internet.
anda juga dapat berkirim gambar, suara dan video layaknya BBM (Blackberry Messenger) dan biayanya pun tidak mahal.. gimana.??? .. enakkan...?? jadi ga perlu berkecil hati kalau ga punya BB, aplikasi ini cukup membantu kok.. !
kalau tertarik buruan download aplikasinya..!! berikut linknya :
www.whatsapp.com/dl atau kunjungi situs resminya di bawah ini
www.whatsapp.com buruan yaaaa...., kalau sudah download dan install aplikasinya.. rasakan keseruan chatingnya yang mengasyikkan.. hehehe.. selamat mencoba..!
Jangan lupa kirim komentarnya jika ada yang ingin ditanyakan..
ILMU PENGETAHUAN BAHASA INDONESIA
Peran dan Fungsi Bahasa Indonesia
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan
yang sangat penting, seperti tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda yang
berbunyi Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan , bahasa
Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa
nasional ; kedudukannya berada diatas bahasa – bahasa daerah. Selain itu ,
didalam undang – undang dasar 1945 tercantum pasal khusus ( BAB XV , pasal 36 )
mengenai kedudukan bahasa Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa Negara ialah
bahasa Indonesia. Pertama, bahsa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional
sesuai dengan sumpah pemuda 1928; kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa Negara sesuai dengan undang – undang dasar 1945.
Fungsi Bahasa Indonesia
Didalam kedudukannya sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) Lambang kebanggaan kebangsaan,
(2) lambang identitas nasional, (3) alat perhubungan antar warga, antar daerah,
dan antar budaya,dan (4) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai – bagai suku
bangsa dengan latar belakang social budaya dan bahasanya masing – masing
kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia.
Sebagai lambang kebanggaan
kebangsaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai – nilai social budaya yang
mendasari rasa kebangsaan kita. Atas dasar kebanggaan ini , bahasa Indonesia
kita pelihara dan kita kembangkan serta rasa kebanggaan pemakainya senantiasa
kita bina.
Sebagai lambang identitas
nasional,bahasa Indonesia kita junjung disamping bendera dan lambang Negara
kita. Di dalam melaksanakan fungsi ini bahasa Indonesia tentulah harus memiliki
identitasnya sendiri pula sehingga ia serasi dengan lambang kebangsaan kita
yang lain. Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya hanya apabila
masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga
bersih dari unsure – unsure bahasa lain.
Fungsi bahasa Indonesia yang ketiga
– sebagai bahasa nasional – adalah sebagai alat perhubungan antar warga , antar
daerah, dan antar suku bangsa. Berkat adanya bahasa nasional kita dapat
berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalah pahaman
sebagai akibat perbedaan latar belakang social budaya dan bahasa tidak perlu
dikhawatirkan.kita dapat bepergian dari pelosok yang satu ke pelosok yang lain
di tanah air kita dengan hanya memanfaatkan bahasa Indonesia sebagai
satu-satunya alat komunikasi.
Fungsi bahasa Indonesia yang keempat
dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, adalah sebagai alat yang
memungkinkan terlaksananya penyatuan berbagai – bagai suku bangsa yang memiliki
latar belakang social budaya dan bahasa yang berbeda-beda kedalam satu kesatuan
kebangsaan yang bulat. Didalam hubungan ini bahasa Indonesia memungkinkan
berbagai bagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang
bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada
nilai – nilai social budaya serta latar belakang bahasa daerah yang
bersangkutan. Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu kita dapat meletakkan
kepentingan nasional jauh diatas kepentingan daerah atau golongan.
Didalam kedudukannya sebagai bahasa
Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan , (2)
bahasa pengantar didalm dunia pendidikan, (3) alat perhubungan pada tingkat
nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan (4)
alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai bahasa resmi kenegaraan ,
bahasa Indonesia dipakai didalam segala upacara, peristiwa dan kegiatan
kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Termasuk
kedalam kegiatan – kegiatan itu adalah penulisan dokumen – dokumen dan putusan
– putusan serta surat – surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan –
badan kenegaraan lainnya, serta pidato-pidato kenegaraan.
Sebagai fungsinya yang kedua didalam
kedudukannya sebagai bahasa Negara , bahasa Indonesia merupakan bahasa
pengantar di lembaga – lembaga pendidikan mulai taman kanak – kanak sampai
dengan perguruan tinggi diseluruh Indonesia , kecuali di daerah – daerah,
seperti daerah aceh, batak , sunda , jawa , Madura , bali , dan Makassar yang
menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa pengantar sampai dengan tahun
ketiga pendidikan dasar.
Sebagai fungsinya yang ketiga
didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia adalah alat
perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan nasional dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah . didalam
hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat
komunikasi timbal – balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja
sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar suku , melainkan juga sebagai
alat perhubungan didalam masyarakat yang sama latar belakang social budaya dan
bahasanya.
Akhirnya , didalam kedudukannya
sebagai bahasa Negara , bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan
kebudayaan nasional , ilmu pengetahuan , dan teknologi . didalam hubungan ini
bahasa Indonesia adalah satu – satunya alat yang memungkinkan kita membina dan
mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memikili cirri –
ciri dan identitasnya sendiri , yang membedakannya dari kebudayaan daerah. Pada
waktu yang sama , bahasa Indonesia kita pergunakan sebagai alat untuk menyatakan
nilai – nilai social budaya nasional kita. ( Halim , 1979 : 4 – 56;
Moediono,1980:15-31).
Disamping itu, sekarang ini fungsi bahasa Indonesia
telah pula bertambah besar. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media
massa . media massa cetak dan elektronik, baik visual, audio, maupun audio
visual harus memakai bahasa Indonesia. Media massa menjadi tumpuan kita dalam
menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Di dalam kedudukannya sebagai sumber pemerkaya bahasa
daerah , bahasa Indonesia berperanan sangat penting. Beberapa kosakata bahasa
Indonesia ternyata dapat memperkaya khasanah bahasa daerah, dalam hal bahasa
daerah tidak memiliki kata untuk sebuah konsep.
Bahasa
Indonesia sebagai alat menyebarluaskan sastra Indonesia dapat dipakai. Sastra Indonesia merupakan
wahana pemakaian bahasa Indonesia dari segi estetis bahasa sehingga bahasa
Indonesia menjadi bahasa yang penting dalam dunia internasional. Karena Bahasa
adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu
yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk
mengekspresikan diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk
mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi
tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.
Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan
berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berkenaan
dengan sastra, dalam
kebijakan bahasa nasional ini secara tegas dibedakan antara sastra Indonesia,
sastra daerah, dan sastra asing. Sastra Indonesia adalah karya sastra berbahasa
Indonesia dan merupakan bagian dari kebudayaan nasional. Sastra daerah adalah
sastra berbahasa daerah dan merupakan unsur kebudayaan daerah yang merupakan
bagian dari kebudayaan nasional, sedangkan sastra asing dalam buku ini
didefinisikan sastra asing adalah sastra berbahasa asing dan merupakan bagian
dari kebudayaan asing.
Juga
sebagai pemerkaya bahasa dan sastra daerah di Indonesia, Misalnya : yang kita
ketahui di Indonesia terdapat beragam suku-suku dan budaya yang menggunakan
bahasa yang berbeda-beda yang masih terdapat sedikit-banyaknya dalam bahasa
Indonesia resmi yang ikut tercampur dengan bahasa daerah, contohnya kata
‘’ngga’’ yang mengandung arti di dalam bahasa indonesia adalah tidak, kata mau yang berarti ingin,
gimana yang berarti bagaimana dan masih banyak lainnya yang turut memperkaya
bahasa indonesia. Dalam sastra daerah
misalnya, cerita-cerita rakyat dalam suatu daerah atau dongeng, disetiap daerah
di indonesia masing-masing memiliki kisah-kisah atau cerita rakyat, hal-hal
yang tersirat didalamnya biasanya tentang asal daerah, nama daerah, atau nama
suatu tempat yang namanya telah menyebar karena cerita atau kisah-kisah yang
melegenda di telinga rakyat, baik rakyat setempat maupun pendatang yang selalu
menggunakan bahasa daerah dimana cerita tersebut berasal.
Sebagai
bagian kebudayaan nasional, sastra Indonesia berkedudukan sebagai wahana
ekspresi budaya dalam upaya ikut memupuk kesadaran sejarah serta semangat dan
solidaritas kebangsaan. Sastra daerah sebagai salah satu bagian kebudayaan
daerah berkedudukan sebagai wahana ekspresi budaya yang di dalamnya terekam
antara lain pengalaman estetik, religius, atau sosial politik masyarakat etnis
yang bersangkutan. Sementara itu, sastra asing yang merupakan bagian kebudayaan
asing berkedudukan sebagai salah satu sumber inspirasi dan sumber pemahaman
terhadap sebagian karya sastra di Indonesia, terutama dalam bidang penelitian.
Dalam
kedudukannya masing-masing, ketiganya juga memiliki fungsi yang berbeda.
Sastra Indonesia mempunyai fungsi:
(1)
menumbuhkan rasa kenasionalan,
(2)
menumbuhkan solidaritas kemanusiaan, dan
(3)
merekam perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia.
Sastra daerah mempunyai fungsi:
(1)
merekam kebudayaan daerah dan
(2)
menumbuhkan solidaritas kemanusiaan.
Sastra asing mempunyai fungsi sebagai:
(1)
pendorong penciptaan karya sastra di Indonesia,
(2)
sarana untuk lebih memahami sebagian sastra di Indonesia,
(3)
bahan kajian sastra bandingan, dan
(4)
menambahan wawasan mengenai kebudayaan asing.
Mungkin ada yang keberatan dengan mengatakan bahwa
bahasa bukan satu-satunya alat untuk mengadakan komunikasi. Mereka menunjukkan
bahwa dua orang atau pihak yang mengadakan komunikasi dengan mempergunakan
cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Lukisan-lukisan, asap
api, bunyi gendang atau tong-tong dan sebagainya. Tetapi mereka itu harus
mengakui pula bahwa bila dibandingkan dengan bahasa, semua alat komunikasi tadi
mengandung banyak segi yang lemah.
Bahasa memberikan kemungkinan yang jauh lebih luas dan
kompleks daripada yang dapat diperoleh dengan mempergunakan media tadi. Bahasa
haruslah merupakan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bukannya
sembarang bunyi. Dan bunyi itu sendiri haruslah merupakan simbol atau
perlambang.
dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang
paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa tulis.
Begitu dekatnya kita kepada bahasa, terutama bahasa Indonesia,sehingga tidak
dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh.
Akibatnya, sebagai pemakai bahasa, orang Indonesia tidak terampil menggunakan
bahasa. Suatu kelemahan yang tidak disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis
menyebabkan kita tidak teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan
pada saat akan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan
teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih
terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung kaku. Kita akan berbahasa secara
terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau
bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian kita. Padahal,
bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat
memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja,
bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat
memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus mengetahui fungsi-fungsi
bahasa.
Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau
tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang
politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di
dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
secara tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian,
semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia,
yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana
pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu (Sunaryo, 1993, 1995).
Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa
(termasuk bahasa Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu
bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi,
dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi
sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya
nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir modern. Oleh karena itu,
jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berfikir
karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Hasil pendayagunaan daya nalar itu sangat bergantung
pada ragam bahasa yang digunakan.
Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar akan menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan
bahwa bahasa
Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia
menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap
luwes sehingga mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat
modern.
4.1 Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri
Pada awalnya, seorang anak
menggunakan bahasa untuk mengekspresikan kehendaknya atau perasaannya pada
sasaran yang tetap, yakni ayah-ibunya. Dalam perkembangannya, seorang anak
tidak lagi menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya,
melainkan juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Setelah
kita dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk mengekspresikan diri maupun
untuk berkomunikasi. Seorang penulis mengekspresikan dirinya melalui
tulisannya. Sebenarnya, sebuah karya ilmiah pun adalah sarana pengungkapan diri
seorang ilmuwan untuk menunjukkan kemampuannya dalam sebuah bidang ilmu
tertentu. Jadi, kita dapat menulis untuk mengekspresikan diri kita atau untuk
mencapai tujuan tertentu.
Sebagai contoh lainnya, tulisan kita dalam sebuah
buku, merupakan hasil ekspresi diri kita. Pada saat kita menulis, kita
tidak memikirkan siapa pembaca kita. Kita hanya menuangkan isi hati dan
perasaan kita tanpa memikirkan apakah tulisan itu dipahami orang lain atau
tidak. Akan tetapi, pada saat kita menulis surat kepada orang lain, kita mulai
berpikir kepada siapakah surat itu akan ditujukan.
Kita memilih cara berbahasa yang berbeda kepada orang
yang kita hormati dibandingkan dengan cara berbahasa kita kepada teman kita.
Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk
mengekspresikan diri, si pemakai bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau
memperhatikan siapa yang menjadi pendengarnya, pembacanya, atau khalayak
sasarannya. Ia menggunakan bahasa hanya untuk kepentingannya pribadi. Fungsi
ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni bahasa sebagai alat untuk
berkomunikasi.
Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa
menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya
untuk memaklumkan keberadaan kita. Unsur-unsur yang mendorong ekspresi diri
antara lain :
- agar
menarik perhatian orang lain terhadap kita,
-
keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi
Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak
sebagian berkembang sebagai alat untuk menyatakan dirinya sendiri (Gorys
Keraf, 1997 :4).
4.2 Bahasa sebagai Alat Komunikasi
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari
ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak
diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi pula kita mempelajari
dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita, serta apa yang
dicapai oleh orang-orang yang sezaman dengan kita.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran
perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita
menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam
aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys
Keraf, 1997 : 4).
Pada saat kita menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin
dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima
oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita.
Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain
membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau
khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan
memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi,
antara lain kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku
untuk dijual. Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang
komunikatif”. Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh
orang-orang dan tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau
luas lebih mudah dimengerti oleh masyarakat umum. Kata griya,
misalnya, lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma.
Dengan kata lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih
komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya, kata-kata griya atau makro
akan memberi nuansa lain pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan,
nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional.
Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat
komunikasi sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri.
Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang
kita, pemahaman kita atas suatu hal,asal usul bangsa dan negara kita,
pendidikan kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik
sebagai bangsa maupun sebagai diri sendiri.
4.3 Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa disamping sebagai salah satu
unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman
mereka, mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta
belajar berkenalan dengan orang-orang lain. Anggota-anggota masyarakat
hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui bahasa. Bahasa sebagai alat
komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk merasa dirinya terikat
dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan semua kegiatan
kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokan-bentrokan untuk
memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan integrasi
(pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya (Gorys Keraf,
1997 : 5).
Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat
komunikasi, berfungsi pula sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada
saat kita beradaptasi kepada lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih
bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi dan kondisi yang kita
hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang yang berbeda. Kita
akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan teman-teman dan
menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati .
Pada saat kita mempelajari bahasa
asing, kita juga berusaha mempelajari bagaimana cara menggunakan bahasa
tersebut. Misalnya, pada situasi apakah kita akan menggunakan kata tertentu,
kata manakah yang sopan dan tidak sopan. Bilamanakah kita dalam berbahasa
Indonesia boleh menegur orang dengan kata Kamu atau Saudara atau Bapak
atau Anda? Bagi orang asing, pilihan kata itu penting agar ia
diterima di dalam lingkungan pergaulan orang Indonesia. Jangan sampai ia
menggunakan kata kamu untuk menyapa seorang pejabat. Demikian pula jika
kita mempelajari bahasa asing. Jangan sampai kita salah menggunakan tata cara
berbahasa dalam budaya bahasa tersebut. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa,
kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa tersebut.
4.4 Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif.
Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada
masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan
melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku instruksi adalah salah satu
contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan
bahasa sebagai alat kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik
merupakan alat kontrol sosial.
Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara
bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio. klan layanan
masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa
sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang
memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru,
perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak
dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang
sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis
merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.
Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada
akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat
persoalan secara lebih jelas dan tenang.
ILMU PENGETAHUAN AGAMA ISLAM
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari ajaran agama Islam, sebab kata islam itu sendiri, dari kata
dasar aslama yang artinya “tunduk patuh”, mempunyai makna “tunduk patuh kepada
kehendak atau ketentuan Allah”. Dalam Surat Ali Imran ayat 83, Allah menegaskan
bahwa seluruh isi jagat raya, baik di langit maupun di bumi, selalu berada
dalam keadaan islam, artinya tunduk patuh kepada aturan-aturan Ilahi. Allah
memerintahkan manusia untuk memahami dan mengetahui alam semesta yang berisikan
ayat-ayat Allah. Sudah tentu manusia takkan mampu menunaikan perintah Allah itu
jika tidak memiliki ilmu pengetahuan. Itulah sebabnya, kata alam dan ilmu
mempunyai akar huruf yang sama: ain-lam-mim.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik
diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir
lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah
produk dari epistemologi.
Kita membutuhkan ilmu karena pada dasarnya manusia mempunyai suatu anugerah
terbesar yang diberikan Allah SWT hanya kepada kita, manusia, tidak untuk
makhluk yang lain, yaitu sebuah akal pikiran. Dengan akal pikiran tersebutlah,
kita selalu akan berinteraksi dengan ilmu. Akal yang baik dan benar, akan
terisi dengan ilmu-ilmu yang baik pula.
Kita
sebagai manusia, tak lepas dari tanggung jawab kita sebagai khalifah dimuka
bumi. Ada alasan mengapa Allah menciptakan kita sebagai khalifah dibumi ini?!!,
yaitu karena manusia memiliki akal untuk berfikir dan mencari Ilmu. Inilah yang
membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya. Bahkan malaikat pun pernah
protes lantaran adam memiliki jabatan sebagai khalifah. Seperti yang dikatakan
Allah dalam firman-Nya Q.S. Al-Baqarah : 34
“Dan ingatlah tatkala kami berkata
kepada malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam! Maka sujudlah mereka, kecuali iblis
enggan dia dan menyombongkan diri, karena dia adalah dari golongan makhluk yang
kafir.”
Dengan surat tersebut menjelaskan bahwa kemampuan berfikir itulah yang
membuat manusia dijadikan sebagai khalifah dimuka bumi ini jika dibandingkan
dengan malaikat yang kita ketahui sebagai makhluk yang maksum dari dosa. Bisa
disimpulkan bahwa untuk menjadi khalifah tidak hanya bertasbih menyebut
asma-Nya tapi juga kemampuannya dalam mengenali lingkungannya dan berfikir. Ini
adalah karunia yang besar bagi kita. Seharusnya kita bersyukur dan mampu
memanfaatkannya dengan baik.
II. Rumusan.......
3
II. Rumusan
Permasalahan
Dari uraian
tersebut, dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah perkembangan sains dan teknologi, serta
karakteristik dna sumbernya ?
2. Bagaimanakah pandangan islam terhadap akal
dan wahyu?
3. Bagaimanakah motivasi islam dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan ?
III. Tujuan
dan Manfaat
Tujuan penulisan makalah Ilmu
Pengetahuan Islam ini adalah untuk mengetahui perspektif serta motivasi islam
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Dan manfaat penyusunan makalah Ilmu
Pengetahuan Islam ini untuk kepentingan teoritis, yaitu untuk menambah khazanah
keilmuan tentang Ilmu pengetahuan dalam islam sehingga dapat mewarnai menambah
pengtahuan mahasiswa, serta diharapkan dapat memberi informasi tambahan atau
pembanding bagi pengetahuan lain dengan masalah sejenis.
Manfaat penyusunan makalah
Ilmu Pengetahuan Islam ini adalah untuk kepentingan praktis, yaitu kontribusi terhadap pemikiran Islam serta
menghadirkan Islam secara lebih komprehensif..
BAB II......
4
BAB II
PEMBAHASAN
ILMU PENGETAHUAN TENTANG ISLAM
A. Perkembangan Sains dan Teknologi, Serta Karakteristik
dan Sumbernya
Ilmu (atau ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam
alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang
pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan
kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Kata ilmu dalam bahasa Arab "ilm" yang berarti memahami,
mengerti, atau mengetahui. Dalam kaitan penyerapan katanya, ilmu pengetahuan
dapat berarti memahami suatu pengetahuan, dan ilmu sosial dapat berarti
mengetahui masalah-masalah sosial, dan lain sebagainya.
Pendidikan Islam secara etimologis diterjemahkan kedalam bahasa Arab
‘’Tarbiyah’’ dengan kata kerjanya ‘’Robba’’ yang berarti mengasuh atau
mendidik, memelihara. Menurut pendapat Ahli, Ki Hajar Dewantara pendidikan
adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya pendidikan adalah
menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai anggota masyarakat
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. (
Hasbullah, 2001:4).
Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan
anak-anak untuk memimpin perkembangan Jasmani dan Rohaninya kearah kedewasaan.
Dengan demikian pendidikan Islam berarti proses bimbingan dari pendidik
terhadap perkembangan Jasmani, rohani dan akal peserta didik kearah terbentuknya
pribadi muslim yang baik.(Insan Kamil)
Usaha..........
5
Usaha-usaha manusia untuk menggali dan meneliti ayat-ayat Allah di segenap
penjuru alam semesta melahirkan ilmu-ilmu pengetahuan alam (natural sciences),
sedangkan usaha-usaha manusia untuk menggali dan meneliti ayat-ayat Allah dalam
kehidupan manusia melahirkan ilmu-ilmu pengetahuan sosial dan budaya (social
and cultural sciences).
Pengembangan ilmu pengetahuan dapat dilakukan oleh siapa saja, baik orang
yang beriman maupun yang tidak beriman, asalkan memiliki sikap intelektual dan
kemampuan metodologi ilmiah, sebab ayat-ayat Allah bersifat:
1. pasti (Al-Furqan 2)
2. tidak pernah berubah (Al-Fath 23)
3. obyektif (Al-Anbiya’ 105)
B.
Akal dan Wahyu dalam Islam
Akal adalah kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan
makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang
dapat mempermudah urusan mereka di dunia.
Materi
“aql” dalam al-Qur’an terulang sebanyak 49 kali, kecuali satu, semuanya datang
dalam bentuk kata kerja seperti dalam bentuk ta’qilun atau ya’qilun. Kata kerja
ta’qilun terulang sebanyak 24 kali dan ya’qilun sebanyak 22 kali, sedangkan
kata kerja a’qala, na’qilu dan ya’qilu masing-masing satu kali (Qardawi, 1998:
19). Pengertian akal dapat dijumpai dalam penjelasan ibnu Taimiyah (2001: 18).
Lafadz akal adalah lafadz yang mujmal (bermakna ganda) sebab lafadz akal
mencakup tentang cara berfikir yang benar dan mencakup pula tentang cara
berfikir yang salah. Adapun cara berfikir yang benar adalah cara berpikir yang
mengikuti tuntunan yang telah ditetapkan dalam syar’a. Lebih lanjut, Ibnu
Taimiyah dalam bukunya yang berjudul Hukum Islam dalam Timbangan Akal dan
Hikmah juga menyinggung mengenai kesesuaian nash al-Qur’an
Dengan.........
6
dengan akal, jika ada pemikiran yang bertentangna
dengan akal maka akal tersebutlah yang salah karena mengikuti cara berpikir
yang salah.
Hampir semua ahli sejarah menyatakan bahwa daerah
Indonesia yang Mula-mula dimasuki Islam ialah daerah aceh. (taufik Abdullah,
1983:4). Berdasarkan kesimpulan seminar tentang masuknya Islam ke indonesia
yang berlangsung di Medan pada tanggal 17-20 maret 1963, yaitu :
-
Islam pertamakalinya telah masuk ke Indonesia pada
Abad ke-7 M, dan langsung dari Arab.
-
Daerah yang pertama kali didatangi oleh Islam adalah
pesisir Sumatera, adapun kerajaan Islam yang pertama adalah di Pasai.
-
Dalam proses pengislaman selanjutnya, orang-orang
Islam Indonesia ikut aktif mengambil peranan dan proses penyiaran Islam
dilakukan secara damai.
-
Keterangan Islam di Indonesia ikut mencerdaskan Rakyat
dan membawa peradaban yang tinggi dalam membentuk kepribadianbangsa Indonesia.
Pusat keunggulan pengkajian Islam pada tiga kerajaan
Islam di Aceh :
1. Kerajaan
Islam pertama di Indonesia adalah Samudra pasai, yang didirikan pada abad ke-10
Masehi dengan Raja pertamanya Malik ibrahim bin Mahdum. Yang ke dua bernama
malik Al-Shaleh dan yang terakhir bernama Al-Malik Sabar syah (tahun 1444 M / Abad
ke-15 H).
2. Kerajaan
Islam ke dua di indonesia adalah Perlak di Aceh. Rajanya yang pertama adalah
Sultan Alaudin ( tahun 1161-1168 H/abad 12 M). Kerajaan Islam Perlak juga
memiliki pusat pendidikan Islam Dayah Cot Kala. Dayah disamakan dengan
perguruan tinggi, materi yang diajarkan yaitu bahasa Arab, Tauhid, Tasawuf,
Ahlak, Ilmu Bumi, Ilmu Bahasa dan sastra Arab, sejarah dan tata negara, mantiq,
ilmu falaq dan filsafat. Pendirinya adalah Ulama Pangeran Teungku Chik. M.
Amin, pada akhir abad ke-3 H, abad 10 M.
3. Kerajaan
Aceh Darussalam, Proklamasi Kerajaan Aceh Darussalam adalah hasil peleburan
kerajaan Islam Aceh di belahan barat dan kerajaan Islam Samudra Pasai di Belahan Timur.
7
Islam sangat memperhatikan dan memuliakan akal, diantara hal yang
menunjukan perhatian dan penghormatan islam kepada akal adalah :
a. Islam
memerintahkan manusia untuk menggunakan akal dalam rangka mendapatkan hal-hal
yang bermanfaat bagi kehidupannya. Islam mengarahkan kekuatan akal kepada
tafakkur (memikirkan) dan merenungi (tadabbur) ciptaan-ciptaan Allah dan
syari’at-syari’atnya sebagaimana dalam firmanNya,
Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang
(kejadiaan) diri mereka? Allah tidak menjadikan langit dan bumi dan apa yang
ada diantara keduanya melainkan dengan (tujuan) benar dan waktu yang telah
ditentukan, Dan sesungguhnya kebanyakan diantara manusia
benar-benar ingkar akan pertemuan dengan Tuhannya.
(QS. Ar-Rum)
“ Dan dalam qishash itu ada (jaminan kelangsungan)
hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal”, (Al Baqarah : 184),
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk
menunaikan sholat pada hari Jum’at, maak bersegeralah kamu kepada mengingat
Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika
kamu mengetahui. (QS. Jumu’ah : 9).
b.
Islam melarang manusia untuk taklid buta kepada adat
istiadat dan pemikiran-pemikiran yang bathil sebagaimana dalam firman Allah, dan
apabila dikatakan kepada mereka, ”Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,”
mereka menjawab, “(tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami
dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”, (Apakah mereka akan mengikuti
juga), walaupun nenek moyang mereka tidak mengetahui sesuatu apapun, dan tidak
mendapat petunjuk? (QS. Al Baqarah : 170).
8
c.
Islam memerintahkan manusia agar belajar dan menuntut
ilmu sebagaimana dalam firman Allah, ”Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap
golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka
tentang agama.”(QS. At Taubah : 122).
d.
Islam memerintahkan manusia agar memuliakan dan
menjaga akalnya, dan melarang dari segala hal yang dapat merusak akal seperti
khomr, Allah berfirman,
“Hai,
orang-orang yang beriman sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkurban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan keji
termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. (Al Maidah, 90).
e. Definisi
Wahyu
Wahyu sendiri dalam al-Qur’an disebut dengan kata al-wahy yang memiliki
beberapa arti seperti kecepatan dan bisikan. Wahyu adalah nama bagi sesuatu
yang dituangkan dengan cara cepat dari Allah ke dalam dada nabi-nabiNya,
sebagaimana dipergunakan juga untuk lafadz al-Qur’an (as- Shieddiqy: 27). Untuk
selanjutnya, dalam penelitian ini hanya terbatas pada penggunaan kata wahyu.
Wahyu adalah petunjuk dari Allah yang diturunkan hanya kepada para nabi dan
rasul melalui mimpi dan sebagainya. Wahyu adalah sesuatu yang dimanifestasikan,
diungkapkan. Ia adalah pencerahan, sebuah bukti atas realitas dan penegasan
atas kebenaran. Setiap gagasan yang di dalamnya ditemukan kebenaran ilahi
adalah wahyu, karena ia memperkaya pengetahuan sebagai petunjuk bagi manusia
(Haque, 2000: 10). Allah sendiri telah memberikan gambaran yang jelas mengenai
wahyu ialah seperti yang digambarkan dalam al-Qur’an surat al-Maidah ayat 16
yaitu:
9
“Dengan Kitab
Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan
keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu
dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan
menunjuki mereka ke jalan yang lurus”
Pengertian
wahyu dalam ilmu pengetahuan adalah kitab al-Qur’an yang di dalamnya merupakan
kumpulan-kumpulan dari wahyu yang membenarkan wahyu-wahyu sebelumnya (taurat,
injil, zabur) dan diturunkan oleh Allah hanya kepada Nabi Muhammad SAW selama
hampir 23 tahun (Haque, 2000: 19).
Wahyu, menurut Kamus Al-Mufrâdât fî Ghara`ibi`l-Qur`ân, makna aslinya
adalah al-‘Isyaratu`s-sarî’ah. Artinya, isyarat yang cepat yang dimasukkan ke
dalam hati seseorang atau ilqâ’un fi`r-rau`i, maksudnya yang disampaikan dalam
hati.
f. Fungsi Wahyu
1. Wahyu merupakan sumber pokok
ajaran Islam.
2. Wahyu
sebagai landasan berpikir. Semua produk pemikiran (ilmu, teori, konsep dan
gagasan) tidak boleh lepas dari wahyu, baik makna tersirat maupun tersurat.
3. Wahyu
sebagai landasan berbuat, bersikap, berperilaku dalam semua segi kehidupan.
C.
Motivasi Islam dalam
Mengembangkan Ilmu Pengetahuan
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan
kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya"
(Al-'Alaq : 1-5)
10
Ayat tersebut diatas mendorong Umat Islam untuk pandai
membaca, berfikir dan berkreasi. semakin banyak membaca, semakin banyak manfaat
yang diperoleh. Ilmu akan bertambah, bahasa makin baik, dan wawasan makin luas.
Bacalah alam ini. Bacalah Al Qur'an ini. Bacalah buku-buku ilmu pengetahuan.
Jadi, membaca merupakan kunci pembuka untuk mempelajari ilmu pengetahuan.
Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan sebagaimana yang dicerminkan dalam
wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW tersebut diatas. Begitu
besar perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan, sehingga setiap orang Islam
baik laki-laki maupun perempuan diwajibkan untuk menuntut ilmu.
Dengan memiliki ilmu, seseorang menjadi lebih tinggi derajatnya dibanding
dengan yang tidak berilmu. Atau dengan kata lain, kedudukan mulia tidak akan
dicapai kecuali dengan ilmu.
Firman Allah SWT : "Niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat" (Al Mujadilah : 11)
Ilmu Memperkuat Iman
Ilmu pengetahuan dapat memperluas cakrawala dan memperkaya bahan
pertimbangan dalam segala sikap dan tindakan. Keluasan wawawasan, pandangan
serta kekayaan informasi akan membuat seseorang lebih cenderung kepada
obyektivitas, kebenaran dan realita. Ilmu yang benar dapat dijadikan sarana
untuk mendekatkan kebenaran dalam berbagai bentuk. Tentunya bagi seorang
muslim, dibalik wajah-wajah kebenaran itu tersirat kebenaran yang mutlak adalah
Allah SWT. Dengan kata lain, ilmu yang benar mendorong seseorang beriman kepada
Allah SWT. Bahkan lebih dari itu, ilmu yang benar dapat pula memperkuat dan
meningkatkan keimanan seseorang. Ilmu dapat memperkuat iman, dan iman
melahirkan kepatuhan dan tawadhu' kepada Allah SWT.
11
Firman Allah SWT : "Dan
agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini Al Qur'an itulah yang hak
(petunjuk yang benar) dari Tuhanmu, lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka
kepada-Nya" (al Hajj : 54).
Dari salah satu hadits nabi yang diriwayatkan oleh Abu Daud : "Dari
Abu Darda' berkata, saya mendengar Rasulallah SAW bersabda : 'Kelebihan
seseorang alim dari seseorang 'abid (banyak ibadah) seperti kelebihan bulan
pada bintang-bintang".
Menurut hadits ini orang yang berilmu melebihi dari orang yang banyak
ibadah laksana bulan melebihi bintang-bintang. Ilmu manfaatnya tidak terbatas,
bukan hanya bagi pemiliknya. Tapi ia membias ke orang lain yang mendengarkannya
atau yang membaca karya tulisnya. Sedangkan ibadah manfaatnya terbatas hada
pada sipelakunya.
Sabda Nabi : "Jika manusia meninggal dunia, semua amalnya terputus
kecuali tiga : sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang selalu
mendo'akan kedua orang tuanya" (HR. Muslim).
Membaca dan menulis, adalah “jendela ilmu pengetahuan”. Dijelaskan, dengan
membaca dan menulis akan mendapatkan ilmu pengetahuan yang sebelumnya tidak
diketahui (‘allamal-insana maa lam ya’lam). Ilham dan ilmu belum berakhir.
Wahyu Allah berfungsi sebagai sinyal dan dorongan kepada manusia untuk
mendalami pemahaman sehingga mampu membaca setiap perubahan zaman dan
pergantian masa. Adapun keistimewaan ilmu, menurut wahyu Allah, antara lain :
1. Yang mengetahui pengertian ayat-ayat
mutasyabihat hanyalah Allah dan orang-orang yang dalam ilmunya (QS.2:7)
2. Orang berilmu mengakui bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah (QS.3:18)
3. Di atas orang berilmu, masih ada lagi yang
Maha Tahu (QS.12:76)
12
4. Bertanyalah kepada ahli ilmu kalau kamu tidak
tahu, (QS.16:43, dan 21:7)
5. Jangan engkau turuti apa-apa yang engkau tidak
mempunyai ilmu tentang itu (QS.17:36)
6. Kamu hanya mempunyai ilmu tentang ruh sedikit
sekali (QS.17:85)
7. Memohonlah kepada Allah supaya ilmu bertambah
(QS.20:114)
8. Ilmu mereka (orang yang menolak ajaran agama)
tidak sampai tentang akhirat (QS.27:66)
9. Hanyalah orang-orang berilmu yang bisa
mengerti (QS.29:43)
10. Yang
takut kepada Tuhan hanyalah orang-orang berilmu (QS.35:28)
11. Tuhan
meninggikan orang-orang beriman dan orang-orang berilmu beberapa
tingkatan (QS.58:11)
12. Tuhan
mengajarkan dengan pena (tulis baca) dan mengajarkan kepada manusia ilmu yang belum diketahuinya (QS.96:4-5)
Keutamaan
orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus, diungkapkan Allah dalam
ayat-ayat berikut:
“Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang berilmu
dengan orang yang tidak berilmu?’ Sesungguhnya hanya orang-orang yang
berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar [39] : 9).
“Allah berikan al-Hikmah (Ilmu pengetahuan, hukum, filsafat dan kearifan)
kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al-Hikmah
itu, benar-benar ia telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang
berakallah yang dapat mengambil pelajaran (berdzikir) dari firman-firman
Allah.” (QS. Al-Baqoroh [2] : 269).
“… Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS Mujaadilah [58] :11)
Rasulullah..................
13
Rasulullah SAW pun memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-anaknya
dengan sebaik mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu diciptakan buat
menghadapi zaman yang sama sekali lain dari zamanmu kini.” (Al-Hadits Nabi
SAW).
“Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap Muslimin, Sesungguhnya Allah
mencintai para penuntut ilmu.” (Al-Hadits Nabi SAW).
BAB III
KESIMPULAN
DAN SARAN
IV. Kesimpulan
Dari uraian
pembahasan diatas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Ilmu (atau
ilmu pengetahuan) adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian
ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
2. Akal adalah kelebihan yang diberikan Allah
kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya,
manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia.
3. Wahyu sendiri dalam al-Qur’an disebut dengan
kata al-wahy yang memiliki beberapa arti seperti kecepatan dan bisikan. Wahyu
adalah nama bagi sesuatu yang dituangkan dengan cara cepat dari Allah ke dalam
dada nabi-nabiNya, sebagaimana dipergunakan juga untuk lafadz al-Qur’an (as-
Shieddiqy: 27). Untuk selanjutnya, dalam penelitian ini hanya terbatas pada
penggunaan kata wahyu.
4. wahyu adalah......
14
4. Wahyu adalah petunjuk dari Allah yang
diturunkan hanya kepada para nabi dan rasul melalui mimpi dan sebagainya. Wahyu
adalah sesuatu yang dimanifestasikan, diungkapkan.
5. Alquran dan Al Sunnah merupakan sumber ilmu
pengetahuan yang utama dlaam islam.
6. Islam sangat menjunjung tinggi ilmu
pengetahuan dan mewajibkan kepada ummatnya untuk senantiasa mencari ilmu.
V. Saran
1. Sebagai
umat islam kita harus selalu menggali ilmu pengetahuan yang berguna bagi umat
manusia.
2. Dapat
mengaplikasikan ilmu yang di peroleh untuk kepentingan dan kemaslahatan umat
manusia.
3. Menjadikan
Al Quran dan Al Sunnah sebagai pegangan hidup karena keduanya merupakan sumber
ilmu yang paling utama.
VI. PENUTUP
Demikian
makalah ini kami buat dan sampaikan kepada pembaca sekalian. Makalah ini dibuat
bukan semata – mata dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Peserta Didik,
akan tetapi lebih bertujuan pada pemahaman kita tentang masalah yang dibahas
dan disajikan pada makalah ini. Pada akhirnya kami berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat serta menambah wawasan bagi kita semua.
Ilmu pengetahuan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran agama Islam, sebab kata islam itu sendiri, dari kata dasar aslama yang artinya “tunduk patuh”, mempunyai makna “tunduk patuh kepada kehendak atau ketentuan Allah”. Dalam Surat Ali Imran ayat 83, Allah menegaskan bahwa seluruh isi jagat raya, baik di langit maupun di bumi, selalu berada dalam keadaan islam, artinya tunduk patuh kepada aturan-aturan Ilahi. Allah memerintahkan manusia untuk meneliti alam semesta yang berisikan ayat-ayat Allah. Sudah tentu manusia takkan mampu menunaikan perintah Allah itu jika tidak memiliki ilmu pengetahuan. Itulah sebabnya, kata alam dan ilmu mempunyai akar huruf yang sama: ain-lam-mim.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Langganan:
Postingan (Atom)